Minggu, 12 April 2009

Six key e-business strategy decisions di Coca-Cola Bottling Indonesia

Six key e-business strategy decisions
  1. e business channel priorities
  2. organizational restructuring and capabilities
  3. business, service and revenue model
  4. market place restructuring
  5. market and product development strategies
  6. positioning and differentiation strategies
Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan salah satu produsen dan distributor minuman ringan terkemuka di Indonesia.
Kami memproduksi dan mendistribusikan produk-produk berlisensi dari The Coca-Cola Company.
Perusahaan kami memproduksi dan mendistribusikan produk Coca-Cola ke lebih dari 400.000 outlet melalui lebih dari 120 pusat penjualan.
Visi
“Menjadi perusahaan produsen minuman terbaik di Asia Tenggara”.

Misi
“Memberikan kesegaran kepada pelanggan dan konsumen kita dengan rasa bangga dan
semangat sepanjang hari, setiap hari.”

Nilai-nilai Perusahaan
  1. Sumber Daya Manusia : Mengembangkan Sumber Daya Manusia, menghargai prestasi serta menikmati apa yang kita lakukan.
  2. Pelanggan : Menang untuk pelanggan dan untuk diri sendiri.
  3. Semangat : Semangat untuk bertindak, bertanggung jawab dan sukses.
  4. Inovasi : Selalu mencari cara yang lebih baik.
  5. Keunggulan: Senantiasa melakukan pekerjaan yang terbaik.
  6. Warganegara yang baik : Melakukan hal yang benar dari Perusahaan, masyarakat dan sesama.
Decision 1: E-Business channel priorities.
Strategi yang terdapat di Coca-Cola Bottling Indonesia adalah : ‘Bricks and Mortar’, dimana website perusahaan hanya menampilkan informasi tentang produk (kemasan) yang dihasilkan dan kandungan nutrisinya (takaran dan jumlah persaji product).
Kedepan Coca-Cola Bottling Indonesia memerlukan peralihan dari ‘Bricks and Mortar’ ke ’Bricks and Click’ agar dapat memberikan informasi yang jelas mengenai product dan harga per kemasan, selain itu juga penerapan sistem EDI untuk mengetahui jumlah stock dan data transaksi yang dapat mempermudah distributor.
Decision 2: Organizational Restructuring and Capabilities
pendekatan organizational restructuring and capabilities yang mungkin dipilih adalah integration, melalui kerjasama dengan pihak dealer / distributor dalam memasarkan produknya melalui website perusahaan dealer / distributor nya.
Decision 3: Business, Service and Revenue Model
Menggunakan strategi sistem "Red Zone”, Target dari program ini adalah memerahkan jalan-jalan protokol, dalam arti mengaktivasi semua outlet yang ada di wilayah tersebut.
Program ini dilaksanakan dengan cara menjalankan seluruh kegiatan distribusi yang diimbangi dengan kegiatan marketing dalam menciptakan pasar yang didominasi oleh Coca-Cola. Buah dari kerja kerasnya ini adalah pertumbuhan sebesar 73% di tahun 2002 .

Untuk menyukseskan program tersebut, Coca-cola Bottling mengimplementasikan serangkaian aktivitas seperti:
  1. mapping outlet dari area yang ditetapkan
  2. menempatkan Point of Purchase (POP) di tempat-tempat yang strategis dan menarik perhatian
  3. mewajibkan outlet untuk menyusun krat Coca-Cola sebanyak mungkin di depan outletnya
  4. merchandising incentive untuk outlet-outlet yang mampu mempertahankan display-nya sesuai dengan planogram dan aturan lainnya sepanjang bulan
  5. kunjungan manajemen ke outlet secara berkala sekaligus memberikan souvenir kepada mereka.
Decision 4: Marketplace Restructuring
marketplace restructuring yang mungkin diterapkan di Coca-Cola Bottling Indonesia :
  • Disintermediation : penawaran produk Coca-Cola Bottling Indonesia melalui website Coca-Cola Bottling Indonesia
  • Reintermediation : menciptakan website baru untuk khusus menjalin kerjasama dengan para distributor
  • Kerjasama dengan distributor yang telah memiliki website perusahaannya baik baru maupun sudah exist. Dalam hal ini perusahaan ini menjadi perantara Coca-Cola Bottling dengan customernya

Decision 5 : Market & Product development strategies

Coca - Cola Bottling dapat menerapkan product development strategies karena banyaknya variasi product (contoh : Coca Cola, Diet Coke, Sprite, Fanta, Frestea, Ades, A&W, Powerade Isotonik, Extra Joss Strike, etc) dan market growth yang relatif.

Dengan adanya product development strategy, maka penggunaan media internet digunakan untuk memberikan nilai tambah terhadap product yang sudah exist yang mungkin selama ini kurang dipublikasikan dan dapat melakukan penjualan produk secara online.

Decision 6: Positioning and Differentiation Strategies

agar dapat bersaing dengan competitor maka Coca-Cola Bottling Indonesia dapat memposisikan product mereka dengan jasa web Coca-Cola Bottling Indonesia secara online, dimana web ini menampilkan:

  • kualitas product (mengenai jenis & informasi product)
  • kualitas service (menerapkan relationship service agar dapat menyimpan data transaksi penjualan customer)
  • harga (menampilkan harga)

1 komentar:

  1. artikel yang sistematis, sederhana, namun lengkap. keren.. boleh minta artikelnya sebagai bahan referensi tugas ga?makasih sebelumnya. God Bless You

    BalasHapus